Jumat, 22 April 2016

Layangan Janggan

Hallo semuanya apa kabar ?? ^_^ semoga sehat semuanya

Nahh!!. Kali ini saya akan membahas tentang layangan.
Pasti semuanya sudah tidak asing dengan yang namanya layangan. Yaps, layangan yang biasa kita terbangkan waktu kecil ataupun sampai sekarang masih memainkannya. Saya sendiri juga suka main layangan :) ..hehehe.
Baiklah, kali ini saya akan membahas tentang Layangan Janggan ^_^



Dalam kelompok layangan tradisi, layangan janggan merupakan salah satu layangan yang unik yang dipercaya sebagai naga sang penjaga kestabilan dunia.
Menurut mitos, bumi ditopang oleh seekor kura-kura raksasa bernama benawang nala. Dan bumi tersebut dikelilingi oleh tubung seekor naga bernama naga besuki.
Naga itulah yang diabadikan menjadi layangan janggan

Janggan merupakan layangan sakral. Pasalnya, bagi masyarakat Bali, layang-layang bukan hanya sekedar permainan.
Layangan dipercaya memiliki tubuh, tulang, bahkan roh. 
Jiwa layangan diyakini sebagai perwujudan Rare Angon atau dewa layangan. Setelah panen, Rare Angon turun ke bumi, diiringi tiupan seruling dan pindekan atau baling-baling tanda kedatangan Betara Bayu sang Dewa Angin.Rare Angon adalah sebuah istilah yang di pergunakan masyarakat Bali pada umumnya kepada para pemain layang-layang, terkadang di artikan  juga sebagai “seorang pengembala” dan dalam kepercayaan Hindu di Bali Rare Angon adalah Dewa-nya anak-anak

Sebelum dan sesudah diterbangkan, layangan ini harus disucikan terlebih dahulu (tidak hanya layangan janggan, layangan tradisional lainnya biasanya juga disucikan terlebih dahulu dengan tujuan keselamatan bagi semuanya). Setelahnya layangan ditempatkan di wantilan maupun banjar dan pada bagian tapel(kepala) ditutupi dengan kain putih.



Layangan janggan terdiri dari Layangan itu sendiri dan ekornya
terbuat dari kain yang panjangnya bisa melebihi 100m tergantung dari ukuran layangan janggan tersebut



Nah, itu penjelasan mengenai Layangan Janggan. Biasa diterbangkan bersama kelompok yang berisikan laki-laki remaja maupun dewasa.
Untuk anak-anak layangan janggan biasa dibuat lebih kecil, dan biasanya terbuat dari bambu yang kemudian digunakan plastik sebagai penutup yang sedangkan layangan janggan yang besar digunakan kain parasut sebagai penutupnya.

Pada bagian atas yang diganti menjadi bentuk yang sederhana (seperti gambar) dan juga digantikan dengan potongan serabut kelapa membentuk seperti kepala naga.

Dengan lebar biasanya 1 meter dan panjang ekor kurang dari 10 meter biasa dimainkan sendiri maupun menerbangkannya bersama teman. Dalam hal ini layangan tidak diharuskan untuk disucikan.

Layangan tradisional ini menjadi ciri khas tersendiri dan tetap diminati diantara layang-layang modern. 


Oh iya, mulai bulan April ini sudah mulai ada banyak layangan berbeterbangan di langit Bali dan mungkin puncaknya pada Bulan Agustus dimana akan ada banyak lomba layangan. Jika berminat boleh datang juga. ^_^. 

Sekian penjelasan Layangan Janggan menurut pengamatan saya. Jika ada kesalahan saya mohon maaf. sedikit tambahan..mungkin ada yang bertanya hubungannya layangan janggan dengan nama blog saya ??. hehehe.. sebenarnya saat ingin membuat nama blog ini, saya tiba-tiba saya kepikiran dengan layangan janggan.. jadi deh Blog LayanganJangan ..dengan satu "g" yang dihilangkan dan tidak ada maksud lain. Jadi, sekali lagi jika ada kesalahan saya mohon maaf ^_^

Rabu, 20 April 2016

untuk pemblajaran kedepan

HALLO Dunia

sekarang, Blog LayanganJangan sekarang hadir dengan kesendirian T_T